Sabtu, 31 Desember 2011

Perayaan tahun baru ...Titik macet ada di Monas dan Bundaran HI, Pantai Ancol, dan Taman Mini.

Ganti Tahun, 3.700 Polantas Jaga Titik Macet

Titik macet ada di Monas dan Bundaran HI, Pantai Ancol, dan Taman Mini.

Ganti Tahun, 3.700 Polantas Jaga Titik Macet

Perayaan tahun baru 
VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya, akan fokus pada tiga titik pengamanan saat malam pergantian tahun baru 2012. Sepanjang Monas dan Bundaran HI, Pantai Ancol, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Seperti disampaikan Kepala Bagian Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Bonaparte Silalahi, sebanyak 3.700 petugas akan dikerahkan untuk melakukan pengaturan lalu lintas.

"Pasukan kita 3.700 dan akan fokus pada tiga titik tadi," kata Bonaparte usai  apel pasukan kesiapan malam tahun di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu, 31 Desember 2011.

Meski ada kemungkinan saat pergantian malam tahun baru ini akan turun hujan, karena itu, petugas diminta untuk tidak meninggalkan posnya masing-masing. Kesiagaan tetap harus diutamakan.

"BMG memperkirakan malam tahun baru akan hujan. Jangan ada yang menghilang, menari di atas penderitaan temannya. Kita harus sama-sama bekerja, dan tetap standby di jalan," ujarnya.

Seluruh petugas di lapangan juga diminta untuk melaksanakan kewajibannya dengan sebaik-baiknya.

"Ini merupakan tugas terakhir kita di tahun 2011. Saya meminta supaya semuanya bekerja dengan serius memberikan pelayanan dan pengamanan yang terbaik kepada masyarakat," katanya.

Masyarakat pengguna lalu lintas yang mengarah ke Ancol, Jakarta Utara, diimbau untuk tidak melewati kawasan tersebut sejak pukul 20.00 WIB, mulai dari Tol Cawang arah ke Ancol dan dari Pluit.
 Kepolisian Daerah Metro Jaya, akan fokus pada tiga titik pengamanan saat malam pergantian tahun baru 2012. Sepanjang Monas dan Bundaran HI, Pantai Ancol, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Seperti disampaikan Kepala Bagian Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Bonaparte Silalahi, sebanyak 3.700 petugas akan dikerahkan untuk melakukan pengaturan lalu lintas.

"Pasukan kita 3.700 dan akan fokus pada tiga titik tadi," kata Bonaparte usai  apel pasukan kesiapan malam tahun di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu, 31 Desember 2011.

Meski ada kemungkinan saat pergantian malam tahun baru ini akan turun hujan, karena itu, petugas diminta untuk tidak meninggalkan posnya masing-masing. Kesiagaan tetap harus diutamakan.

"BMG memperkirakan malam tahun baru akan hujan. Jangan ada yang menghilang, menari di atas penderitaan temannya. Kita harus sama-sama bekerja, dan tetap standby di jalan," ujarnya.

Seluruh petugas di lapangan juga diminta untuk melaksanakan kewajibannya dengan sebaik-baiknya.

"Ini merupakan tugas terakhir kita di tahun 2011. Saya meminta supaya semuanya bekerja dengan serius memberikan pelayanan dan pengamanan yang terbaik kepada masyarakat," katanya.

Masyarakat pengguna lalu lintas yang mengarah ke Ancol, Jakarta Utara, diimbau untuk tidak melewati kawasan tersebut sejak pukul 20.00 WIB, mulai dari Tol Cawang arah ke Ancol dan dari Pluit.

Jumat, 30 Desember 2011

KILAS BALIK 2011 INDONESIA

DEWA NEWS

KILAS BALIK 2011

RBT dan Runtuhnya Kreativitas Industri Musik Indonesia

Bulan Oktober lalu, saat kasus sedot pulsa mendera, muncul desas-desus bahwa layanan RBT di Indonesia akan dihentikan. Para insan musik di Tanah Air pun gusar. Alasannya, sebagaimana dikatakan Giring Nidji, 80 persen pendapatan industri musik Indonesia ternyata berasal dari layanan … Selengkapnya »

Pemusnahan Orang Utan yang Makin Dibiarkan

oleh  Fajar Anugrah Putra  — Sen, 12 Des 2011 11.20 ICT
Pembantaian orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus) sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 1990-an. Namun pada tahun 2011, isu penyiksaan dan pembantaian orang utan menjadi perhatian masyarakat karena diberitakan oleh beberapa media nasional. Habitat mereka berupa hutan hujan tropis di dataran rendah, … Selengkapnya »

Ustaz Muda yang Senang Pamer

Industri hiburan dan televisi Indonesia tumbuh dengan pesat. Berbagai judul bermunculan. Mulai dari sinetron, reality show sampai film televisi (FTV) laris manis. Salah satu fenomena yang menarik dan menggelitik adalah munculnya ustaz-ustaz muda di program infotainment. Wajah mereka lumayan, usianya … Selengkapnya »
PSSI memang seksi. Induk olahraga sepak bola ini mampu menarik minat pensiunan jenderal, pengusaha, serta politisi untuk berebut menguasainya. Keseksian itu muncul dari kepopuleran sepak bola di Indonesia. Liga sepak bola profesional yang dikelola PSSI punya potensi menghasilkan puluhan sampai … Selengkapnya »

Runtuhnya Jembatan Kami


Kabar malang itu datang pada Sabtu 26 November sore. Sebuah jembatan gantung di Kalimantan Timur runtuh dari ujung ke ujung sekaligus dan menenggelamkan apa pun yang berada di atasnya. Jembatan Kutai Kartanegara atau Mahakam II, sesuai namanya, melintasi Sungai Mahakam. … Selengkapnya »

Pernikahan Royal

Edhie Baskoro, putra bungsu Presiden SBY, menikahi Aliya Rajasa, putri Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa pada Kamis 24 November 2011 di Istana Cipanas. Selain disebut-sebut sebagai royal wedding — karena yang menikah adalah anak penguasa — pernikahan ini juga diterjemahkan … Selengkapnya »
oleh  Arya Perdhana  — Kam, 1 Des 2011 18.01 ICT
Menengok satu tahun ke belakang, dunia MotoGP diwarnai duka tak terperi ketika salah satu pembalapnya, Marco Simoncelli, harus meregang nyawa di lintasan akibat kecelakaan fatal. Simoncelli menemui ajal pada 23 Oktober, di hari balapan MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang. Di … Selengkapnya »

Bukti Kuat Pelanggaran HAM di Bima Ditemukan

DEWA NEWS

Bukti Kuat Pelanggaran HAM di Bima Ditemukan  

Anggota Komisi Nasional HAM, Ridha Saleh, menyatakan jatuhnya tiga korban telah terkonfirmasi dan menjadi bukti adanya pelanggaran tersebut. "Dua meninggal karena tertembak, satu meninggal di rumah setelah mengikuti aksi," kata Ridha,Kamis 29 Desember 2011.
Tiga korban itu, Ridha menjelaskan, bernama Arif Rahman, Syaiful, dan Arifuddin Arrahman. Nama yang terakhir saat meninggal tubuhnya penuh lumpur. "Di bagian pantatnya terdapat luka," ujarnya.

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Haris Azhar menilai penembakan aparat ke arah massa menyalahi prosedur. "Menyalahi prosedur karena pada pagi itu massa sudah bersedia negosiasi. Yang terjadi justru polisi bergerak maju sambil melepas tembakan," ucapnya.
Dari pengakuan sejumlah warga, Haris menambahkan, tidak ada aksi perlawanan terhadap polisi. Yang terjadi malah adanya penyiksaan sejumlah anak oleh aparat. "Mereka digebuki dan ditendang," katanya.
Kasus ini bermula dari aksi penolakan warga terhadap izin eksplorasi tambang PT Sumber Mineral Nusantara. Izin diberikan oleh Bupati Bima Ferry Zulkarnain. Ferry berjanji akan mencabut izin eksplorasi tambang di Lambu, setelah ada rekomendasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Juru bicara Markas Besar Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution, mengatakan institusinya sedang memeriksa sejumlah orang. Temuan lembaga lain akan menjadi masukan. Dari anggota kepolisian, kata dia, sudah diperiksa 97 orang. Mereka diduga terlibat dalam pelanggaran hukum, disiplin, dan kode etik kepolisian.

Adapun dari masyarakat sebanyak 18 orang juga dimintai keterangan. Anggota kepolisian yang diperiksa terdiri atas unit pengendalian massa, unit reserse, polisi wanita, dan perwira pengendali. Saud mengatakan semua yang bersalah dalam kasus Pelabuhan Sape akan diproses dan diberi sanksi.

Haru Biru Pahlawan Devisa di 2011

DEWA NEWS

Haru Biru Pahlawan Devisa di 2011

Apakah devisa yang dibawa TKI sudah sebanding dengan perlindungan?

Sabtu, 31 Desember 2011,
Tuti Tursilawati (Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI))
 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di berbagai negara memberikan kontribusi signifikan bagi devisa negara ini. Tapi, perlindungan bagi pahlawan devisa ini masih minim. Berbagai kekerasan harus dialami sejumlah TKI.

Bahkan, beberapa diantara mereka harus meregang nyawa di tanah orang,  meski ada juga yang bisa kembali ke Tanah Air membawa kabar bahagia.

Hingga Oktober 2011, para TKI di mancanegara mengirim uang (remitansi) ke Tanah Air hingga US5,6 miliar atau sekitar Rp50,73 triliun.

Menurut Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Mohammad Jumhur Hidayat remitansi tersebut dikirim TKI yang bekerja di berbagai kawasan negara seperti Timur Tengah, Asia Pasifik, Amerika, Eropa, dan Australia.

“Dari jumlah itu sebagian besar dikirim oleh TKI yang berada di sektor informal penata laksana rumah tangga,” jelas Jumhur. Jumlah ini dihimpun dari pengiriman menggunakan jasa perbankan saja. Banyak juga TKI yang membawa pulang langsung uang mereka atau menitipkan melalui pihak lain. Perkiraan total, bisa mencapai Rp100 triliun. Wow!

Tapi, apakah sumbangan mereka sudah sebanding dengan perlindungan? Berikut sejumlah kisah para pahlawan devisa di tahun 2011:

Yuningsih binti Mahpud (Yuyun)

Sempat hilang dua tahun, Yuyun kembali ke rumah keluarga dalam kondisi tak bernyawa. Selain itu, keluarga juga mendapati sejumlah lebam di tubuh Yuyun.

Perwakilan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Fitroh Anggoro menyatakan Yuyun memang TKI asal Yordania. Tapi, yang bersangkutan meninggal di di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, setelah dirawat selama enam hari.

Saat tiba  di Indonesia, 22 Desember lalu dari BNP2TKI Selapanjang, Yuyun bersama dua TKI lainnya mengalami depresi. Menyambung keterangan Fitroh, perwakilan Kemenakertrans Oscar Abdulracman menjelaskan, almarhum Yuyun berangkat dari shelter Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Aman, Yordania pada tanggal 21 Desember 2011, dan tiba di Indonesia tanggal 22 Desember 2011.

“Saya yang membawa almarhum bersama 53 TKI lain yang bermasalah di Yordania. Secara fisik, saat tiba di Indonesia almarhum dalam keadaan sehat. Almarhum bahkan sempat minta tolong kami untuk mengamankan barang pribadi miliknya yang dibawa dari Aman,” imbuh Oscar. Hingga kini, apa yang membuat Yuyun depresi dan akhirnya meninggal tak jelas betul.

Bayanah
Tenaga Kerja Wanita asal Desa Ranca Labuh Rt 07/01, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Banten, akhirnya kembali ke tanah air, 28 Desember lalu. Dia selamat dari hukuman mati dengan tuduhan membunuh anak majikannya di Arab Saudi.

Sejak April 2006 Bayanah dipenjara di Riyadh, Arab Saudi dengan tuduhan membunuh anak majikannya. Dalam persidangan, Bayanah terbukti tidak sengaja membunuh anak majikannya itu. Bayanah pun bisa bebas dan membayar diat sebesar 55 ribu real.

Tuti Tursilawati
TKI asal Majalengka, Jawa Barat ini bersiap menghadapi kematian dengan hukuman pancung karena kasus pembunuhan. Semula, keluarga menerima kabar Tuti akan dieksekusi November lalu setelah Lebaran Haji. Namun, hingga kini tak jelas bagaimana nasib Tuti di Arab Saudi.

Keluarga Tuti sudah mendatangi DPR RI untuk meminta pembebasan putrinya dari hukuman pancung di Arab Saudi, 11November lalu. Dia datang sekitar pukul 10.00 WIB, didampingi oleh istrinya, Iti Sarniti, dan paman Tuti, Saman.

Selain itu, keluarga Tuti juga didampingi oleh aktivis buruh dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) serta Anggota DPR RI Komisi IX, Rieke Dyah Pitaloka.

"Pertama, kami mohon pada dewan untuk menyelamatkan anak saya yang terancam hukuman pancung di Saudi. Kedua, mohon kami ingin bisa menjenguk anak saya," kata Warjuki.

Sementara itu, Iti Sarniti juga mengungkapkan keinginannya untuk bertemu putrinya itu. "Seandainya tahu hukuman ini, yang tabah, sabar. Saya berharap mudah-mudahan jangan sampai terjadi hukuman pancung ini. Dia bisa dipulangkan ke Indonesia kembali," kata Warjuki.

Simon Sitepu
TKI asal Sumatera Utara yang tewas tertimpa alat berat di Kedah, Malaysia, pada 14 Oktober lalu. Saat jasad kembali ke tanah air, keluarga mengamuk ke Konsulat Jenderal Malaysia di Medan, Rabu 19 Oktober 2011. Pasalnya, jasad yang mereka terima bukan anggota keluarga mereka.

Emosi mereka tidak terbendung lagi mengetahui jenazah Simon tertukar dengan jenazah orang lain, sementara mereka telah mengeluarkan dana pribadi jutaan rupiah untuk memulangkan Simon.

Mereka semakin marah lantaran protes mereka tidak ditanggapi oleh pihak Konjen. Tidak ada satu pun perwakilan Konjen Malaysia yang keluar untuk menghampiri mereka.

Selasa 18 Oktober 2011, keluarga Simon menjemput jenazah Simon di Bandara Polonia, Medan. Jasad Simon dikirim dengan pesawat Sriwijaya Air SJ103. Pesawat itu berangkat dari Malaysia pukul 09.00 WIB dan tiba di Polonia pukul 11.00 WIB. Namun saat dibuka, peti yang bertuliskan nama Simon ternyata berisi Ronny, warga Kutacane.

Duduh Bachtiar Bin Nahrowi

Pria 39 tahun ini menjadi korban pembunuhan di Arab Saudi. Jasad korban ditemukan di Pantai Dammam, Arab Saudi dengan bekas jeratan di leher. Duduh berasal Kampung Selajambe RT 09/04, Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, dikabarkan menjadi korban pembunuhan di Arab Saudi.

Gerson Nomeni
TKI asal Desa Bonleu, Kecamatan Molo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini meninggal perkebunan kelapa sawit Malaysia pada Juli lalu. Tapi, Keluarga belum mengetahui penyebab meninggalnya Gerson.

Tapi jasad Gerson harus terkatung-katung di Malaysia hingga sebulan. "Tidak diketahui pasti, mengapa jenazah anak kami belum dipulangkan," kata juru bicara keluarga, Alosius Sau, yang dihubungi di Kupang, NTT, Jumat 26 Agustus 2011.

Ernawati binti Sujono
Keluarga menerima informasi bahwa Ernawati meninggal di Arab Saudi karena menenggak racun serangga. Tapi, keluarga TKI asal  Desa Ngeseng, Karang Rowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus ini menemukan kejanggalan.

"Kami, keluarga, melihat banyak keganjilan pada kematian Erna. Kami akan langsung otopsi ulang di RSCM," ujar Yenny Larasati, kakak kandung korban, Jumat, 29 Juli 2011.

Menurut Yenny, keluarga tidak serta merta menerima alasan kematian yang diumumkan Pemerintah Arab Saudi. Keyakinan keluarga bukan tanpa alasan. Sebab, sebelum dikabarkan meninggal, Ernawati pernah menghubungi keluarga dan mengatakan dirinya disiksa majikannya di Ryad.
Ruyati
Ini kisah TKI yang paling mengenaskan. Tak ada informasi ke Tanah Air, Ruyati sudah dipancung 18 Juni 2011. Keluarga malah mengetahui Ruyati sudah meregang nyawa di Arab Saudi dari lembaga swadaya masyarakat, bukan dari pemerintah.

Keluarga Ruyati berang dan menyatakan pemerintah tidak memberikan bantuan hukum yang memadai saat Ruyati dililit persoalan hukum, pembunuhan di Arab Saudi.

"Pemancungan terjadi karena kelalaian negara yang tidak melaksanakan pembelaan hukum secara maksimal," kata Direktur Eksekutif Migrant CARE, Anis Hidayah usai mendampingi anak Ruyati,  Een Nuraenah, ke Arab Saudi. Mereka melakukan investigasi.

Darsem binti Dawud
TKI asal Jawa Barat ini berhasil lolos dari hukuman mati di Yaman karena kasus pembunuhan majikan. Dia lolos setelah pemerintah RI menyerahkan uang diyat (uang pemaafan) senilai SR 2 juta riyal atau sebesar Rp 4,6 miliar untuk pembebasan Darsem.

Namun, Darsem belakangan diterpa isu negatif saat pengacaranya mengungkapkan Darsem hidup mewah dari hasil uang yang dikumpulkan pemirsa tvOne. Meski kemudian ayah Darsem membantah.

Rosita binti Saadah

Satu lagi tenaga kerja Indonesia berhasil lolos dari pedang pancung di Timur Tengah, setelah didakwa membunuh, Agustus lalu. Yang “luar biasa”, Rosita binti Saadah, ibu satu anak yang beralamat di Batu Ampar, Jakarta itu, selamat pulang ke Tanah Air, tanpa bantuan apapun dari pemerintah.

Dibebaskan setelah mendekam di Penjara Fujairah, Uni Emirat Arab, selama 20 bulan, Rosita mengaku sempat ditawari bekerja di rumah wakil kepala sipir. Tawaran itu ditampik, dia pun dibelikan tiket pulang ke Indonesia. "Mengapa pemerintah tidak tahu saya pulang?" Rosita bertanya.

Darwati
TKW Majalengka ini tewas di Arab Saudi setelah dihantam benda tumpul di sekujur tubuh. Dia tewas di toilet majikan.
Berita Darwati dimuat di sebuah media lokal, Kamis, 31 Maret lalu. Korban, yang belakangan diketahui bernama Aan Darwati Binti Udin Encup berasal dari  Majalengka, Jawa Barat. Wanita berusia 37 tahun ini diduga dibunuh. Dihabisi di toilet rumah si tuan rumah di Kota Mekah, Arab Saudi.

Polisi telah menemukan sejumlah petunjuk dari luka memar yang diduga benturan benda tumpul yang ditemukan di tubuh wanita malang ini. Termasuk memar di bahu dan lengan bawah. Atas dasar  itu, Komisi Penyelidikan dan Penuntutan kota Makkah kemudian memeriksa majikan korban.

RENUNGAN MENYAMBUT TAHUN BARU

 DEWA NEWS

"SELAMAT TAHUN BARU 2012"
Bagi Umat Islam, sejenak merenungi diri untuk mengubah kondisi kearah yang lebih baik adalah misi suci tiada henti. Disini, di bumi ini, tugas kita adalah pesan suci langit kepada manusi. Menyampaikan keluhuran, kesucian, dan kedamaian hingga terasa nyata oleh seluruhalam semesta. Itulah mengapa Islam memegang teguh prinsip "rahmatan lil alamin". Transformasi diri dalam perspektif Islam tidak hanya di lakukan pada saat-saat tertentu, tetapi sepanjang hayat di kandung badan. Dalam bahasa lain, seumur hidup, perubahan ke arah yang lebih baik harus memenuhi visi dan misi hidupnya. Tujuan akhir (ultimate goal) Umat Islam adlah terus bekerja keras, demi menggapai kasih sayang (al-ridha) Allah, pencipta kehidupan ini.

     Begitu juga ketika DIA (Allah) menciptakan waktu. Itu adalah wujud dari kasih sayang-Nya kepada umat manusia. Dengan perputaran waktu, setiap manusia yang sadar mampu menghargai pemberian-Nya. Salah satunya keberkahan usia. Tahun kemarin, tanggal di kalender adalah tanggal yang berada di tahun 1432 H. Sekarang, tahun itu berubah menjadi 1433H. Begitu pun dengan tahun masehi, sekarang berganti tahun menjadi 2012. Lantas, Sudahkah kita bertafakur?

     Tafakur, adalah istilah arab untuk menyebutkan aktivitas berpikir. Di dalamnya, ujar pakar linguistik, ada upaya reflektif, kontemplasi yang hati-hati dan sistematik. Tafakur juga bisa dapat menjembatani pandangan hidup manusia, bahwa ada yang di sebut dunia dan akhirat, bahkan ada mahluk dan pencipta. Tafakur di sebutkan Al-qur'an sebanyak 18 kali yang di gunakan sebagai "kata kerja" ketimbang "kata benda". Artinya, menunjukan bahwa tafakurmerupakan suatu proses, bukan hanya konsepsi abstrak.

     Jamal bahi dan Mustapha Tajdin, dalam buku Islamic creative Thinking (Mizania, 2008: 17-20), menurut istilah lain dari tafakur. 1) Nazhar, yakni memperhitungkan, memerhatikan, dan memikirkan; 2) Tabashshur, yang berarti memahami; 3) Tadabbur, yaitu merenungkan; 4) Tafaqquh, berarti memahami sepenuhnya, menangkap makna, dan sungguh-sungguh mengerti; 5) Tadzakur, ialah mencamkan dalam pikiran atau hati; 6) I'tibar, di artikan belajar, mengambil atu memetik pelajaran dari sejarah, pengalaman, dengan maksud agar tidak mengulangi kesalahan; 7) Ta'akul, adalah menggunakan pikiran dengan benar; 8) Tawassun, merupakan aktivitas membaca tanda-tanda tersirat.

     Dari beragamnya sinonim tafakur dalam Alqur'an, satu yang harus kita garis bawahi, yakni menggunakan akal dan pikiran untuk merenung, berefleksi, dan berpikir tentang bangsa adalah inti dari penciptaan waktu oleh-Nya. Sebagai sang pencipta, Allah SWT, mewajibkan kita untuk mengisi waktu sebaik mungkin. Pergantian tahun, bukan berarti kita harus melupakan tahun-tahun yang lalu. Namun, terus tenggelam pada masa lalu pun tidak akan mengubah apa-apa, kecuali kekecewaan. Oleh karena itu, dalam Islam, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, bukan lantas meratapi apa yang telah di perbuat pada tahun yang lalu.

     Detik-detik Pergantian tahun ini adalah awal yang baik untuk bertafakur tentang kondisi bangsa, negara, agama, dan laku lampah pribadi kita. Orang yang dapat membaca dan menangkap tanda-tanda yang di berikan-Nya, adalah individu yang dapat mengubah dirinya kearah yang lebih baik. Tentunya dengan memanfaatkan potensi akal dan hati yang di anugerahkan-Nya kepada seluruh umat manusia. Kesejatian muslim dan muslimah akan terwujud seandainya kita mengetahui segala kesalahan di masa lalu, dan berupaya mengubahnya menjadi lebih baik. Dalam hal ini, Tafakur bisa berarti upaya intelektual untuk mengubah diri, masyarakat, bahkan Dunia. Tetapi, jangan melupakan bahwa di samping bertafakur, kita juga mesti memanjatkan do'a kepada-Nya.

     Ali Syari'ati berpandangan, tanda dari kehausan dan kasmarannya hati untuk melakukan mikraj keabadian. Pendakian ke puncak kesuksesan yang mutlak, dan perjalanan memanjat dinding keluar dari batas alam fisik (mundus sensibilis). Artinya, do'a adalah sarana perlawanan terakhir; di saat semua potensi perlawanan yang lain telah di babat habis. Do'a adalah raison d'etre kebadian spirit manusia untuk keluar dari ancaman bencana kepunahan. Pada zaman Salafushalihin, masyarakat kota basrah, Irak, kedatangan ulama shaleh, Ibrahim bin Adham. Waktu itu, warga kota Basrah sedang menghadapi kemelut sosial yang tak kunjung reda. Melihat ulama besar kharismatik yang langka itu, mereka tidak menyia-nyiakannya untuk bertanya. "Wahai abu Ishak, Allah berfirman dalam Alqur'an agar kami berdo'a. Kami sudah bertahun-tahun berdo'a, tapi kenapa tidak di kabulkan?" tanya mereka.

     Ibrahim bin Adham menjawab, "wahai penduduk Basrah, hati kalian mati dalam beberapa perkara, bagaimana mungkin do'a kalian akan di kabulkan. Kalian mengakui kekuasaan Allah, tapi tidak memenuhi hah-hak-Nya. Membaca Alqur'an, tapi tidak mengamalkannya. Mengakui cinta keada Rasul, tapi meninggalkan sunahnya. Membaca taawudz, berlindung kepada Allah dari setan yang di sebut musuh, tetapi setiap hari memberi makan setan dan mengikuti langkahnya". Terakhir, ia mengatakan, "Wahai penduduk Basrah, ingatlah sabda Nabi. Berdo'alah kepada Allah, tetapi kalian harus yakin akan di kabulkan. Hanya saja kalian harus tau bahwa Allah tidak berkenan mengabulkan do'a dari hati yang lalai dan main-main".***

 
Semoga bermanfaat.

Dua Anggota Polisi di Sumba Timur Ditahan

Kapolsek dan sembilan anggota lainnya masih dalam proses pemeriksaan intensif.

dewANews - Dua anggota Polisi Sektor Lewa yang diduga terlibat penganiayaan terhadap Lu Kamangi (43), warga Desa Pulupanjang, Kabupaten Sumba Timur, resmi ditahan provost Polres Sumba Timur. Kapolsek, Inspektur Satu Rony Wijaya dan sembilan anggota lainnya masih dalam proses pemeriksaan.

Kapolres Sumba Timur Ajun Komisaris Besar Polisi, Tetra M. Putra, kepada wartawan, Kamis, 4 Desember 2008 mengatakan, kedua anggota polisi yang diduga terlibat penganiayaan hingga menewaskan Lu Kamangi, ditahan di sel tahanan Polres Sumba Timur sejak Rabu sore. "Kalau anggota lain terbukti terlibat maka mereka akan ditahan," ujarnya.

Menurut Tetra, selain melakukan pemeriksaan terhadap anggota Polsek, pihaknya juga telah mengambil keterangan dari dua orang saksi lainnya. "Anggota yang terlibat akan menghadapi dua proses hukum yakni peradilan umum dan sidang kode etik Polri. Kasus ini sudah menjadi perhatian serius Kapolda NTT," lanjutnya.

Dia menambahkan, kasus ini, akan menjadi prioritas penanganan karena tindakan yang dilakukan Kapolsek dan anggotanya telah mencoreng citra Polri. "Mereka seharusnya menjadi pangayom masyarakat, bukan pelaku tindak kriminal," katanya.

Mengenai sangssi hukum yang bakal diterima Kapolsek dan anggotanya, menurut Purba, masih menunggu keputusan peradilan umum dan sidang kode etik.

Lu Kamangi (43),  tewas tak wajar setelah sebelumnya diduga dianiaya sekitar 13 anggota Polsek Lewa. Korban tangkap polisi karena diduga terlibat penganiayaan terhadap seorang ibu rumah tangga. Namun setibanya di kantor polisi, korban dianiaya secara tragis dengan cara dipukul hingga akhirnya meninggal dunia di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, Senin
malam.

Sejumlah saksi mata mengatakan, korban dianiaya beramai-ramai oleh sedikitnya 13 anggota polisi sampai tidak berdaya saat ditangkap. "Korban kemudian dianiaya lagi setibanya di Markas Polisi Sektor Lewa," kata saksi mata. "Setelah sekarat, korban baru dilarikan ke rumas sakit keesokan harinya."

Curi Sandal Polisi, Pantas Dibui 5 Tahun


DEWA NEWS

Posko Sandal untuk Kapolri telah berhasil menghimpun 1.000 sandal.


Sandal jepit  
DEWAnews – Entah apa yang ada di benak AAL, pelajar sebuah sekolah menengah kejuruan negeri di Palu, Sulawesi Tengah, ketika mengetahui kenakalan ‘kecilnya’ berbuntut panjang dan berbuah pahit sampai lebih dari setahun kemudian.

Suatu hari di bulan November 2010, AAL bersama kawannya melintas di depan kos seorang anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah berpangkat Briptu. Di depan kos sang Briptu berinisial AR, AAL melihat sandal jepit tergeletak. Tanpa berpikir panjang, ia kemudian mengambil sandal jepit tersebut.

Menurut Briptu AR, selain dirinya, kawan-kawan sekosnya pun kehilangan sandal. Ia pun mempersoalkan pencurian sandal jepit itu ke pihak kepolisian tempatnya mengabdi. Enam bulan setelah peristiwa pencurian itu, polisi memanggil AAL dan kawannya. Mereka diinterogasi, bahkan dipukuli dengan tangan dan benda tumpul.

AAL menderita lebam di punggung, kaki, dan tangan, akibat kekerasan yang ia terima saat interogasi itu. Ia pun mengaku mencuri sandal. Kasus terus bergulir. Pengaduan Briptu AR soal sandalnya yang dicuri AAL diproses terus secara hukum dan akhirnya masuk ke Kejaksaan Negeri Palu.

Kasus pencurian sandal jepit ini pun sampai juga ke pengadilan, dan AAL resmi menjadi terdakwa. Jaksa menyatakan, AAL melakukan tindak pidana sebagaimana Pasal 326 KUHP tentang Pencurian. AAL pun diancam 5 tahun penjara.
Masyarakat terkejut. Betapa bocah pencuri sandal jepit bisa terancam hukuman layaknya koruptor. Nasib mirip dengan AAL pernah dialami oleh seorang nenek bernama Mina tahun lalu. Bedanya ia tidak mencuri sandal. Ia dan dua orang anaknya dituduh mencuri 2 kilogram buah randu seharga Rp12.000.

Efendi, pemilik pohon randu di lahan PT. Segayung di Desa Sembojo, Kecamatan Kulit, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, melaporkan Nenek Mina dan kedua anaknya ke Polres Batang. Nenek Mina dan anak-anaknya yang masih di bawah umur itu pun ditahan dan diancam 7 tahun penjara.

Hentikan Kasus

Kapolres Palu AKBP Ahmad Ramadhan, ketika dihubungi  mengaku heran dengan kasus bocah pencuri sandal jepit polisi itu. Ahmad yang baru menjabat Kapolres selama sebulan itu bahkan menegaskan, kasus tersebut layak dihentikan apabila terbukti mengesampingkan sisi manusiawi.

Menurutnya, pihaknya saat ini hendak memanggil Kepala Unit Reskrim (Kanitres) Polres Palu untuk mendalami kasus tersebut. “Kasus ini kan ditangani oleh Polsek. Prosedurnya, penyidikan dari Polsek dibawa ke kejaksaan,” papar Ahmad, Kamis 29 Desember 2011.

Ahmad sendiri mengaku heran bila kasus semacam ini sampai dibawa ke kejaksaan, apalagi si bocah AAL kini duduk di kursi pesakitan sebagai terdakwa dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. “Kok bisa begitu? Kasus ini patut saya hentikan,” kata Ahmad.

Ia mengatakan tak habis pikir dengan Briptu AR yang ‘ngotot’ kasus tersebut dibawa ke pengadilan. “Kok polisi yang terlibat tidak punya perasaan? Jangankan sandal, sepatu, bahkan mencuri 10 sepatu pun harus diproses dengan melihat latar belakang si anak,” ujar Ahmad.

Ia sendiri mengaku pernah menghentikan kasus serupa saat dirinya masih menjabat sebagai Kapolsek Tolitoli. Ketika itu, lanjutnya, ia melepas seorang anak kecil yang kedapatan mencuri celana jeans.

“Ironisnya, kali ini orang yang membawa kasus ini ke pengadilan adalah anggota polisi Brimob. Karena kasus ini ditangani Propam Polda, maka akan saya cek apa ada unsur paksaan (terhadap si anak) di sini,” kata Ahmad.

Seribu Sandal untuk Briptu AR

Simpati publik untuk AAL pun menyeruak. Berbagai elemen masyarakat didukung oleh sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat, beramai-ramai mengadu ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Mereka bahkan membuka ‘Posko Sandal untuk Kapolri’ sebagai bentuk protes atas ketidakadilan yang menimpa bocah AAL.

Masyarakat bahkan berduyun-duyun mengumpulkan sandal jepit untuk Briptu AR guna mengganti kerugian materiil yang ia derita. “Sekarang sudah terkumpul sampai seribu sandal. Yang hilang (dicuri AAL) 3 sandal, tapi ini supaya Briptu AR puas. Supaya dia tidak perlu beli sandal seumur hidup,” kata Sekjen KPAI M. Ikhsan.

Dia menegaskan, terkumpulnya seribu sandal itu merupakan bentuk keprihatinan warga terhadap penegakan hukum di negeri ini yang hanya mengedepankan sisi prosedural tanpa mempertimbangkan sisi manusiawi. Dari segi prosedur penanganan bocah AAL pun, terang Ikhsan, polisi menyalahi prosedur, di mana perlakuan terhadap pelaku kejahatan anak-anak seharusnya dibedakan dengan orang dewasa.

“Dari segi hukum, seharusnya anak-anak dibina, dibimbing, dan dikembalikan ke orang tuanya. Jadi kasus ini jelas-jelas mengabaikan Surat Edaran Kapolri yang berisi instruksi agar kasus anak diberi perlakuan berbeda,” jelas Ikhsan.
Menurutnya, Mabes sendiri telah memberi penjelasan kepada KPAI bahwa Surat Edaran Kapolri itu telah mereka kirim ke semua Polda, Polres, sampai Polsek.

“Bisa jadi kasus ini terjadi karena penyidik lapangan belum paham penerapan Surat Edaran Kapolri di lapangan. Mabes sudah berjanji untuk menegur pelapor Briptu AR,” tutur Ikhsan.
Saat ini, lanjutnya, yang perlu diingatkan dan diawasi terkait kasus pencurian sandal jepit oleh AAL itu adalah pihak kejaksaan, utamanya Kejaksaan Negeri Palu. “Kita harus ingatkan kejaksaan, karena kejaksaan yang sekarang melakukan penuntutan,” kata Ikhsan.
Menurutnya, ada beberapa opsi yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan si bocah AAL. Pertama, kejaksaan bisa merehabilitasi si anak dengan tidak meneruskan proses hukumnya di peradilan. Kedua, AAL dapat dibebaskan dari hukuman pidana kurungan.

“Ini agar tidak menjadi preseden buruk di masa depan. Kalau tidak, bisa-bisa banyak anak masuk penjara karena kenakalan-kenakalan masa remaja,” ujar Ikhsan.
Menurutnya, tindakan AAL lebih tepat dikategorikan sebagai kenakalan masa remaja sebagai bentuk tumbuh kembang mereka di masa transisi.
“Di masa transisi itu, remaja kan cenderung melakukan tindakan menyerempet hukum,” kata Ikhsan. Oleh karena itu, KPAI berharap kejaksaan bisa mempertimbangkan sisi psikologis anak.

Kamis, 29 Desember 2011

Alat Kelamin Digigiti Tikus, Pasien Tewas

DEWA NEWS

Pasien ini sedang rawat inap karena radang paru-paru. Namun dia tewas bukan karena itu.

Ilustrasi tikus (dok. Corbis)
DEWAnews - Seorang pasien radang paru-paru di sebuah rumah sakit milik pemerintah di Kolkata, India, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Ironisnya, ia tewas bukan karena radang paru-paru yang dideritanya, melainkan karena alat genitalnya digigiti tikus.

Dilansir dari harian New Straits Times, pasien bernama Arun Sandhukh itu dirawat di rumah sakit SSKM karena butuh pengobatan untuk radang paru-parunya. "Tak ada perawat sementara ia merintih kesakitan karena alat genitalnya digigiti tikus," kata Bishwanath, seorang kerabat.

Ketiadaan tenaga medis itulah yang membuat waktu persis kematian Arun tidak diketahui. Kematian tragisnya baru diketahui para kerabat yang datang membesuk keesokan harinya saat melihat ranjangnya penuh darah.

Pihak rumah sakit SSKM tempat Arun dirawat mengatakan, tikus yang berkeliaran di bangsal rumah sakit mereka memang merupakan hal biasa. Namun mereka menolak mengomentari soal kematian Arun.

Akhir-akhir ini, insiden yang kerapkali terjadi di rumah sakit Kolkata mengundang perhatian media. Kasus malpraktik, kurangnya peralatan medis, dan membludaknya pasien rumah sakit sehingga melebihi kapasitas tampung merupakan masalah yang sering ditemui di sana.

Makan Sedikit Bikin Otak Awet Muda

Makan Sedikit Bikin Otak Awet Muda


img
(Foto: thinkstock)
Roma, Italia, Makanan bisa mengaktifkan molekul-molekul di otak. Peneliti menemukan makan berlebihan dapat menyebabkan penuaan otak sementara makan sedikit bisa mengaktifkan molekul yang membantu otak tetap muda. Peneliti menyarankan makanlah 70 persen dari porsi bukan semuanya.

Pengaktifan molekul terhadap pola makan tersebut ditemukan oleh ilmuwan Italia. Peneliti menemukan molekul yang diaktifkan lewat makanan dapat membuat otak berumur panjang.

Tim peneliti di Catholic University of Sacred Heart di Roma, Italia, telah menemukan bahwa aktifnya molekul yang disebut CREB1 ini dipicu oleh pembatasan kalori saat makan. CREB1 mengaktifkan banyak gen yang terkait dengan usia dan fungsi otak.

CREB1 adalah molekul yang diaktifkan oleh pembatasan kalori dan mengaktifkan molekul lain yang terkait dengan umur panjang 'sirtuins'. CREB1 dikenal memiliki fungsi penting bagi otak untuk kemampuan mengingat, mengatur proses belajar dan kecemasan dan mengurangi penuaan.

"Harapan kami adalah menemukan cara untuk mengaktifkan CREB1, misalnya melalui obat baru, sehingga dapat menjaga otak tetap muda tanpa perlu diet ketat," kata Dr Giovambattista Pani, peneliti di Institute of General Pathology, Fakultas Kedokteran di Catholic University of Sacred Heart di Roma seperti dilansir MedicalXpress.com, Selasa (20/12/2011) .

Penelitian pembatasan kalori ini dilakukan secara intensif pada tikus. Pembatasan kalori berarti hewan hanya bisa makan hingga 70 persen dari makanan yang biasa dikonsumsi dan merupakan cara eksperimental yang dikenal untuk memperpanjang hidup.

Biasanya, tikus yang dibatasi asupan kalorinya tidak menjadi gemuk, tidak mengalami diabetes, memiliki ingatan yang lebih bagus dan kurang agresif. Lebih jauh lagi, tikus tersebut tidak mengalami penyakit Alzheimer dan lebih sedikit mengalami gejalanya daripada tikus yang kekenyangan.

Untuk manusia, jumlah ini sama dengan sekitar 600 kalori per hari. Secangkir teh atau kopi juga bisa bermanfaat, karena penelitian juga menunjukkan kafein menaikkan jumlah CREB1 yang dibuat dalam tubuh.

Penelitian ini juga menemukan bahwa kekurangan CREB1 pada tikus menghilangkan manfaat pembatasan kalori pada otak. Jadi, hewan tanpa CREB1 menunjukkan kerusakan otak yang sama seperti hewan kekenyangan atau tua.

Sayangnya, dalam laporan yang dimuat Proceedings of the National Academy of Sciences USA (PNAS), peneliti masih belum berhasil mengetahui mekanisme molekuler yang tepat di balik efek positif makanan rendah kalori tersebut.

MU Terancam Kehilangan Smalling 3 Bulan

Mantan bek Fulham ini tak kunjung sembuh dari flu akut selama 2 pekan.

Chris Smalling (merah)  
DEWA news - Manchester United menghadapi kemungkinan akan kehilangan bek Chris Smalling untuk jangka waktu lebih lama. Itu jika hasil tes terakhir mengindikasikan Smalling mengidap glandular fever.

Bek 22 tahun ini sudah absen pada Boxing Day saat MU menang besar 5-0 atas Wigan Athletic. Smalling saat itu disebut mengalami flu berat.

Tapi, mantan bek Fulham ini tak kunjung sembuh dari flu akut selama 2 pekan. Ia pun diduga mengidap glandular fever yakni flu akut disertai efek cepat lelah. Penyakit ini disebabkan oleh virus. Akibat cepat lelah, efeknya kepada pesepakbola tentu tak bisa berlatih.

Mantan anggota medis Liverpool dan Sunderland, Mark Leather meyakini pemain yang didatangkan MU dari Fulham senilai £10 juta ini akan absen lama. Jika dalam waktu dekat tak kunjung sembuh, Smalling diprediksi akan absen 3 bulan.

"Anda takkan bisa kembali ke kondisi terbaik dalam 2 bulan. Butuh tambahan 3-4 pekan untuk kembali ke lapangan hijau," kata Leather kepada Daily Mail.

Tentu, ini terlalu lama bagi pesepakbola, dimana musim ini sudah berjalan separuh. Juga bagi MU yang sedang kejar-kejaran dengan Manchester City untuk berebut trofi Premier League.

Padahal, Smalling diprediksi sudah bisa pulih bersama Rio Ferdinand dan Phil Jones. Trio ini diharapkan bisa memperkuat pertahanan Setan Merah saat menjamu Blackburn Rovers di Old Trafford, Sabtu 31 Desember 2011.

Uniknya, Jones masih memperkuat Blackburn, musim lalu. Saat itu, Jones cs dipermalukan MU 1-7 di Old Trafford.

"Itu jadi hari terburuk dalam karir saya. Tapi, saya berharap rekan-rekan kini tak meremehkan tim asuhan Steve Kean," ujar Jones.

"Mereka tampil lebih bagus dari posisi di Premier League saat ini," lanjut Jones. Ya, Blackburn memang baru saja mampu menahan Liverpool 1-1 di Anfield pada laga terakhir.

Sejauh ini, MU masih ditinggalkan 8 pemainnya. Darren Fletcher, Nemanja Vidic, Ashley Young, Tom Cleverley, Anderson, Jonny Evans, Fabio Da Silva dan Michael Owen masih masuk ruang perawatan

Peluru Bersarang di Otak Selama 82 Tahun Tanpa Terasa Sakit

DEWA NEWS

img
Jakarta, Benda asing yang masuk ke tubuh biasanya selalu menimbulkan rasa sakit, namun hal tersebut tidak terjadi pada seorang pria asal Rusia. Sebuah peluru telah bersarang di otaknya selama 82 tahun. Anehnya, peluru itu tidak menimbulkan efek buruk dan rasa sakit.

Sebuah peluru telah menetap di kepala seorang pria Rusia yang tidak sengaja tertembak ke kepala saat ia berusia 3 tahun. Peluru tersebut tetap bersarang selama lebih dari 80 tahun, bahkan lebih lama dari giginya, tanpa menimbulkan efek buruk apapun.

Pria yang tidak disebutkan namanya tersebut bahkan pernah mendapatkan award winning engineer dan memenangkan Soviet State Prize atas prestasi yang dilakukannya. Pria tersebut diketahui telah menghabiskan sebagian besar karirnya untuk mengawasi pembangunan rudal balistik.

Saat berusia 3 tahun, ia pernah ditembak dengan pistol oleh saudaranya. Peluru itu masuk ke bawah hidungnya dan tidak pernah dikeluarkan, yang akhirnya menetap di bagian foramen magnum, yaitu bukaan (semacam lubang) di dasar tengkorak yang dilewati tulang belakang.

Pria itu sempat pingsan selama berjam-jam, namun setelah itu kondisi kembali pulih secara total.

Pada waktu itu dokter tidak mengeluarkan peluru karena takut menyebabkan kerusakan yang lebih banyak, menurut sebuah laporan kasus yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine
"Tubuh memiliki kemampuan luar biasa untuk 'membiasakan diri'. Juga, anak-anak memiliki kemampuan besar tubuh untuk mengatasi kesulitan dan membangun kembali ketika terluka," jelas Dr Richard O'Brien, juru bicara American College of Emergency Physicians.

82 tahun kemudian, pria menderita penyakit jantung koroner dan dokter di pusat kardiologi Rusia yang merawatnya melihat peluru itu masih ada saat dilakukan pemeriksaan scan sinar-X.



Dokter heran karena peluru tersebut tidak meninggalkan tanda-tanda kerusakan saraf selama 82 tahun bersarang di kepalanya. Yang ada hanya bekas luka di bawah hidunya.

"Peluru berkecepatan tinggi biasanya dapat menyebabkan kerusakan besar. Namun karena berkecepatan tinggi, peluru it menghasilkan banyak panas. Panas menyebabkan peluru steril, yang berarti tidak mungkin menyebabkan infeksi jika tetap berada di satu tempat selama bertahun-tahun," ujar Dr. David Ross, dokter gawat darurat di Penrose Hospital, Colorado Springs.

Dokter di pusat kardiologi Rusia memutuskan untuk tidak mengeluarkan peluru tersebut, karena menurut mereka tidak ada gunanya mengambil peluru itu.

Ketegangan Warnai Pemakaman TKI Yuyun

DEWA NEWS

Keluarga korban mengancam utusan BNP2TKI dan Kemenakertrans yang hadir di sana.

Jasad TKI Yuyun (Permadhi| Sukabumi)
dewa news – Jenazah Yuningsih binti Mahpud (Yuyun), Tenaga Kerja Indonesia asal Sukabumi yang bekerja di Yordania selama dua tahun, baru bisa dimakamkan pada pukul 24.00 WIB tadi malam.

Pemakaman Yuyun terhambat alotnya negosiasi tuntutan keluarga almarhum terhadap PT. Trisual Bintang Mandiri (TBM) yang memberangkatkan almarhum ke Yordania pada 2009 lalu. Keluarga korban juga menuntut Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Kemenakertrans untuk bertanggung jawab atas tewasnya Yuyun.

Negosiasi antara keluarga korban dengan PT. TBM, BNP2TKI, dan Kemenakertrans, dimediasi oleh Kapolsek Sukaraja, Sukabumi. Pihak keluarga alharhum sempat mengancam utusan dari ketiga instansi tersebut, agar ketiganya bersedia bernegosiasi dengan mereka.

“Kami sekeluarga menuntut 3 hal pada bapak-bapak yang datang ke sini. Jawaban atas ketiga tuntutan kami harus jelas malam ini juga. Kami tidak terima keluarga kami dipulangkan dalam kondisi [tewas mengenaskan] seperti ini. Almarhum Yuyun juga manusia seperi Anda semua. Bila jawaban tidak dapat diputuskan malam ini, maka jenazah Yuyun tidak akan dimakamkan dan Bapak-bapak tidak bisa pulang dari tempat ini,” ancam Aris, ipar korban, Kamis malam 29 September 2011.

Suasana tegang tampak di wajah perwakilan PT. TBM Diki Juhendi, BNP2TKI Fitroh Anggoro, Kemenakertrans Oscar Abdulracman, dan Kapolsek Sukaraja Kompol Warsito. Terlebih, puluhan keluarga korban dan warga setempat mengepung mereka sejak mereka tiba. Mereka diarahkan masuk ke rumah bilik yang terletak persis di depan kediaman alharhum.

Syukurlah kesepakatan akhirnya tecapai berkat kepiwaian Kapolsek Sukaraja memediasi dan menenangkan kedua belah pihak. Usai penandatanganan kesepakatan tertulis hitam di atas putih, warga dan keluarga akhirnya langsung bergerak membawa jenazah Yuyun untuk dimakamkan.

Lewat tengah malam atau dini hari tadi, 30 Desember 2011, almarhum Yuyun dimakamkan di pemakaman umum yang berjarak sekitar 500 meter dari kediamannya. Liang lahat yang sudah disiapkan sejak pukul 09.00 WIB pagi kemarin.

Hati-hati Minuman Bergula Bisa Merusak Diet

DEWA NEWS 

Hati-hati Minuman Bergula Bisa Merusak Diet                      Baca Juga :Trik Meracik Salad Agar Lebih Sehat


Cerita Otak Pelaku Perkosaan di Angkot M-26

DEWA NEWS

Tersangka JR adalah residivis kasus penggelapan yang baru 

1,5 bulan keluar penjara.

Angkot M-26, barang bukti kejahatan  
DEWAnews -  Tersangka JR, diketahui sebagai otak kelompok M-26 yang melakukan perampokan dan perkosaan terhadap RS, seorang wanita warga Depok, Jawa Barat. JR adalah orang yang paling ditakuti dalam kelompok itu, meski usianya masih 18 tahun.

Seperti disampaikan Kepala Resor Depok, Komisaris Besar Mulyadi Kaharni, JR adalah residivis kasus penggelapan yang baru 1,5 bulan keluar penjara. Dia kerap mengancam anggota kelompok itu setiap kali akan beraksi.

Penjelasan Kapolres dikuatkan dengan pengakuan tersangka DD yang ditangkap bersama JR dan AI di kawasan Bandung, Jawa Barat, Sabtu dini hari, 24 Desember 2011.

"Dari pengakuan Saad juga menjelaskan kalau JR ini sangat kasar dan ditakuti,  padahal paling muda. Tapi dia otak setiap aksi kejahatan pada kelompok ini," ujar Mulyadi Kaharni di Polda Metro Jaya, Kamis 29 Desember 2011.

Ditambahkan Mulyadi, JR merupakan kekasih dari AI yang saat kejadian perkosaan ada di dalam angkot M-26 itu. Selain mengancam temannya, JR  juga mengancam kekasihnya untuk mengikuti kemanapun dia pergi.

Karena ada ancaman dari JR, para tersangka kemudian ikut melarikan diri ke beberapa tempat seperti di Bekasi, Cirebon, Padalarang, dan Bandung.

Sementara AI, yang sebelumnya disebut membantu pelarian pelaku, kata Mulyadi, hanya memiliki uang pas-pasan. Karena dalam pelariannya, pelaku menggunakan fasilitas umum.

"AI juga menggunakan fasilitas umum, naik truk, naik taksi, sebelum ikut kabur keluar kota," pungkas Mulyadi.

Tiga TKW Lolos dari Algojo Pancung, Mengapa?

 DEWA NEWS

Tenaga kerja wanita (TKW) itu akhirnya bisa pulang. Ia lolos dari ancaman algojo pancung.

Demo dukung TKW 
DEWAnews – Senyum tersungging di bibir Bayanah Binti Banhawi (29), saat menginjakkan kakinya di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu 28 Desember 2011. Tenaga kerja wanita (TKW) itu akhirnya bisa pulang, dan yang lebih  penting , ia lolos dari ancaman algojo pancung yang mengintainya selama lebih dari lima tahun di Arab Saudi.
Sejak April 2006 lalu, TKW asal Desa Ranca Labuh, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Banten, dipenjara di Riyadh, Arab Saudi. Dengan tuduhan membunuh anak majikannya. "Alhamdulilah bisa kembali, saya kapok dan trauma kembali lagi ke sana (Arab Saudi)," kata Bayanah setibanya di Lounge TKI, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu 28 Desember 2011.
Bayanah lantas menceritakan kasus yang menjeratnya, yang berawal dari ketidaksengajaan saat mengurus anak majikannya. "Anak yang saya asuh itu cacat, kaki dan tangannya tidak lurus," ujarnya. Saat dimandikan, tangan anak itu terkilir dan membengkak. "Dari situ saya malah dituduh membunuh anak majikan saya dengan cara menyiram air panas," ujarnya.
Ia pun dibui. Anak majikan tersebut kemudian meninggal dunia di Rumah Sakit, saat Bayanah sudah di penjara. Tak hanya disel, Bayanah juga mendapat hukuman cambuk sebanyak 300 cambukan. "Setiap setengah bulan dicambuk 50 sampai 300 cambukan," ujarnya.  Untung,  ia kemudian mendapatkan pemaafan dan dikenai denda (diyat) 55 ribu real, yang telah dibayar pihak KBRI.
Perempuan 29 tahun itu menceritakan, kasus hukum yang menimpanya membuyarkan impiannya meraih real di negeri “petro dolar” itu. Selama tiga bulan bekerja di rumah majikannya itu, ia tak menerima gaji sepeser pun. "Saya belum pernah kirim. Saya tidak pernah menerima gaji," kata dia.
Bagi kedua orang tuanya, Banhawi dan Aswati, kepulangan Bayanah adalah doa yang terkabul. Bersama anak Bayanah, Andri Irawan, mereka menunggu kepulangan putrinya sejak pagi di bandara. “Saya deg-degan ketemu anak saya setelah 6 tahun," ujar Aswati, dengan mata berkaca.
Bayanah tak sendirian. Dua TKW lainnya juga akan dipulangkan, Jamilah binti Abidin Rofi’i alias Juariyah binti Idin Rofi’i, dan Neneng Sunengsih Binti Mamih (34 tahun).
Jamilah yang asal Cianjur akan dipulangkan dari Arab pada 28 Desember 2011 dari Bandara King Abdul Azis International, Jeddah. Ia didampingi pejabat Konsulat Jenderal RI di Jeddah.  Ia dituduh membunuh majikannya, Salim al Ruqi (80 tahun) yang diduga akan memerkosanya.
Karena tuduhan tidak kuat, Jamilah lalu mendapat pemaafan keluarga majikan di hadapan Raja Abdullah. "Namun tidak terbukti membunuh dan salah satu keluarga majikannya memaafkan tanpa kewajiban membayar diyat," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat, Rabu siang.
Yang juga akan menyusul pulang adalah Neneng Sunengsih Binti Mamih. TKI asal Sukabumi, Jawa Barat itu akan dipulangkan sekitar sepekan atau dua pekan kemudian dari Riyadh. Penundaan kepulangan karena menunggu penyelesaian “exit permit” (izin keluar) yang melibatkan pihak majikan tempatnya bekerja.
Neneng dituduh membunuh bayi majikannya yang berusia 4 bulan setelah meminumkan susu. Neneng sempat meringkuk di Penjara Al Jouf, Riyadh. Karena kasusnya juga tidak terbukti secara hukum, Neneng dibebaskan tanpa membayar diyat.
Saat dimintai tanggapan soal pembebasan Neneng, keluarganya di Sukabumi justru kaget dan bingung. Ternyata, selama ini mereka tidak tahu kasus hukum yang menimpa Neneng. Putrinya, Resti Widiawati (16) dan ibunya, Nunung (50) sontak menangis, sedih bercampur bahagia.
“Alhamdulilah anak saya nggak jadi dihukum mati. Namun saya tetap sedih kenapa baru tahu kejadian ini hari ini. Kenapa saya harus tahu kejadian ini dari wartawan bukan dari Neneng dan petugas lainnya,” ungkap Nunung, sambil memeluk potret Neneng.
Jumhur mengatakan, pembebasan ketiga TKW berkat peran Satuan Tugas Penanganan TKI.  Saat ini, dia menambahkan, Satgas TKI mendampingi misi mantan presiden Burhanuddin Jusuf Habibie. “Untuk pembebasan TKI Tuti Tursilawati, TKI asal Majalengka yang juga terancam hukuman mati.”
Data Satgas TKI menyebutkan, sebanyak 47 TKI terancam mati. Sebanyak 30 sudah divonis dan 17 lainnya masih tahap investigasi.
Dari 30 kasus, 12 kasus dibatalkan dan dikembalikan pemeriksaan ulang, 7 kasus memperoleh maaf dari pihak keluarga, yakni Hafid, Ahmad Fauzi, Sulaiman, Jamilah, Bayanah, dan Neneng. Tiga kasus tetap dikenakan qishas, yakni Tuti Tursilawati, Siti Zaenab dan Satinah. Dua kasus lainnya berubah dari qishas ke ta'zir, yakni Aminah dan Darmawati.
Nasib Tuti
Sayangnya, berita gembira pemulangan tiga TKW,  tak diikuti kabar baik soal nasib TKW asal Majalengka, Jawa Barat, Tuti Tursilawati, yang divonis mati oleh pengadilan Arab Saudi. Hingga saat ini keluarga korban belum membuka hati, dan memberikan maaf sebagai syarat gugurnya hukum qishas – nyawa dibayar nyawa.
Ketua Satgas Penanganan TKI, Maftuh Basyuni mengatakan, pihaknya sudah mengupayakan berbagai cara untuk membebaskan Tuti. "Tentang Tuti, kami sudah berupaya berbagai cara, seperti pendekatan ke tokoh kabilah, ulama atau mantan hakim dan orang berpengaruh di Thaif, tapi belum menggoyahkan hati keluarga untuk memberi maaf," kata  Ketua Satgas TKI Maftuh Basyuni kepada VIVAnews, Rabu 28 Desember 2011.
Termasuk upaya terakhir dengan menghadirkan mantan presiden RI, BJ Habibie, yang diharap dengan ketokohan dan kedekatannya dengan para pemimpin Arab Saudi, dapat menyelesaikan dengan baik.
Habibie dan Satgas bahkan telah menemui salah satu pangeran paling berpengaruh di Arab Saudi, Al Walid bin Talal Al Saud. Sang Pangeran yang dikenal kaya raya sekaligus bos Kingdom Holding Co, perusahaan yang berniat membangun gedung tertinggi di dunia, menjulang 1 kilometer ke langit, Kingdom Tower.
Saat ditemui di kantornya di Kingdom Emperium, Riyadh, Minggu malam, 26 Desember 2011, Al Walid telah mengucap janji akan membantu usaha pembebasan Tuti.
Sementara itu, Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat mengatakan, salah satu faktor yang menghalangi upaya mendapat maaf adalah latar belakang keluarga majikan Tuti yang berasal dari kabilah berpengaruh di Arab Saudi. Harga diri mereka sangat tinggi, sulit memberikan maaf bagi kejahatan yang dilakukan Tuti. "Tuti kasusnya paling berat, berlapis. Selain membunuh, dia dituduh mengambil uang 31 ribu real dan perhiasan seharga Rp320 juta," kata Jumhur Rabu siang.
Pesimisme juga ditunjukkan Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Nisma Abdullah, LSM yang mendampingi Tuti. "Kami pesimis, karena waktu Tuti bisa diselamatkan tinggal satu bulan lagi. Anggota Satgas TKI Humphrey Djemat saat ketemu di Hotel Haris menyatakan waktu pemancungan Tuti tinggal 40 hari. Sangat-sangat kecil kemungkinannya untuk diselamatkan," kata Nisma saat berbincang dengan VIVAnews.com, Senin 26 Desember 2011.

Nisma menghargai upaya pemerintah dengan mengutus mantan Presiden BJ Habibie untuk mengupayakan penyelamatan Tuti tersebut. Namun, dia menuntut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk turun langsung menangani kasus ini.
Sebaliknya, kabar pemulangan tiga TKW menerbitkan harap ibu Tuti, Iti Sarniti. “Katanya akan pulang tapi saya tidak tahu pastinya kapan. Saya sangat berharap Tuti bisa pulang. Kami pasti bahagia sekali kalau dia bisa pulang,”kata dia saat dihubungi VIVAnews.com, Rabu 28 Desember 2011.
Pada 11 Mei 2010, Tuti Tursilawati diketahui melakukan pembunuhan terhadap Suud Malhaq Al Utibi dengan cara memukulkan sebatang kayu kepada Suud di rumahnya, yang diakibatkan adanya tindak pelecehan seksual kepada Tuti oleh majikannya.

Atas peristiwa pembunuhan itu, Tuti kemudian kabur sekaligus membawa uang senilai 31.500 Real Saudi berikut satu buah jam tangan dari rumah keluarga majikannya. Dalam pelariannya itu, ia menjadi korban kebiadaban sembilan pria yang memperkosanya. Tuti akhirnya divonis mati, para pemerkosanya hanya dihukum 9 bulan bui
• dewa news

Rabu, 28 Desember 2011

7 Tahun Lalu, Bumi Hampir Kiamat

DEWA NEWS

Sebuah lontaran energi sinar gamma menghantam bumi selama 0,2 detik.

Sebuah lontaran energi sinar gamma menghantam bumi selama 0,2 detik. Tetapi jumlah energi yang dihantarkan sama dengan energi sinar matahari selama 500 ribu tahun. (dailygalaxy.com)
VIVAnews - Pada 27 Desember 2004, mendadak sebuah lontaran energi tak kasat mata menghantam Bumi. Ia diperkirakan berasal dari jarak yang cukup jauh, yakni dari konstelasi Sagitarius yang jaraknya mencapai sekitar 50 ribu tahun cahaya atau kurang lebih 473 ribu triliun kilometer.

Ledakan dan hantaman sinar gamma ini pertamakali terdeteksi oleh satelit Swift milik NASA. Adapun bagi astronom, pengamatan terhadap kejadian tersebut memberikan contoh paling detail dari lontaran energi yang pernah terekam sepanjang sejarah.

Meski lontaran energi itu hanya menyerang selama sekitar 0,2 detik, tetapi energi itu sama banyak dengan energi sinar matahari yang menyinari Bumi hingga 500 ribu tahun lamanya.

Akibat hantaman energi sinar gammar dahsyat tersebut, banyak satelit elektronik yang mengorbit Bumi mengalami kerusakan. Atmosfir teratas Bumi juga mengalami ionisasi luar biasa.

Setelah diteliti lebih lanjut, astronom mendapati bahwa sumber serangan adalah magnetar langka yakni SGR 1806-20 yang berada di sisi lain galaksi Bima Sakti.

Soft gamma ray repeaters (SGRs) ini terjadi saat medan magnet yang tengah terbelit berupaya untuk merapikan kembali dirinya dan memecah kerak magnetar tersebut. Akibatnya, terjadi lontaran energi dengan zona mematikan yang bisa mencapai beberapa tahun cahaya.

Magnetar sendiri punya medan magnet 1.000 kali lipat dibanding pulsar (bintang neutron bermedan megnet tinggi yang memancarkan radiasi elektromagnetik) biasa. Ia sangat kuat dan bisa mengakibatkan kehancuran apapun yang ada dalam jarak 1.000 kilometer di sekitarnya.
Ilustrasi lontaran sinar gamma yang menghantam atmosfir bumi, 2004 lalu. (Dailygalaxy.com)
  “Satelit Swift didesain untuk menemukan lontaran yang tidak lazim,” kata Neil Gehrels, peneliti dari Goddard Space Flight Center, NASA, dikutip dari Daily Galaxy, 27 Desember 2011. “Kita benar-benar terhantam telak dengan yang satu ini,” ucapnya.

Beruntung bagi Bumi, jarak sumber ledakan itu sangat jauh. Dan gamma-ray burst (GRB) berikutnya yang akan datang, kemungkinan hadir dari jarak ribuan tahun cahaya dari Bumi.

Fenomena seperti ini juga kemungkinan hanya terjadi satu kali dalam satu dekade. Artinya, GRB yang menghantam atmosfir Bumi pada tahun 2004 lalu merupakan kejadian yang sangat langka

10 Pemain Real Madrid Bergaji Besar

DEWA NEWS

Ghiboo.com - Real Madrid merupakan salah satu klub besar Eropa yang dihuni oleh pemain-pemain berkelas dunia. Tidak salah jika mereka berani berinvestasi mahal kepada para pemain.

Servis bagus para pemain ada kalanya sesuai dengan besaran upah mereka, dan ada kalanya cukup bertolak belakang.

Namun, ada satu pemain yang merasa gajinya selama ini kurang dari pemain besar lainnya. Ia adalah gelandang Angel di Maria yang akhir-akhir ini meminta kenaikan gaji kepada manajemen El Real.

Jika dilihat dari pendapatan sang pemain, ia hanya menerima gaji sebesar 21 miliar rupiah per tahun. Namun, fakta membuktikan, Di Maria tak masuk dalam 10 pemain bergaji tertinggi di kubu Los Blancos.

Di posisi pertama dan kedua ada nama bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo dan Kaka yang menerima gaji permusimnya mencapai 11 juta Euro. Gaji itu sesuai dengan kemampuan sang pemain dalam memberikan produktivitasnya terhadap tim.

Di bawahnya ada kiper Iker Casillas yang mendapatkan gaji sebesar 7,5 juta Euro. Kapten Real Madrid tidak hanya layak untuk urusan membendung tembakan lawan, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan dan sportivitas paling tinggi di antara rekan-rekannya.

Posisi keempat diduduki oleh Mesut Ozil. Gelandang timnas Jerman mendapatkan gaji 5 juta euro permusim. Setara dengan Ozil, ada Karim Benzema, striker yang semakin menemukan ketajaman di bawah asuhan Jose Mourinho.

Sergio Ramos yang mendapatkan posisi baru, bek tengah, ada di peringkat enam dengan 4,8 juta Euro. Dengan temperamen yang semakin terkendali, Madrid tak merasa bayaran tersebut sia-sia. Belakangan, Ramos semakin sedikit mendapat kartu kuning.

Xabi Alonso ada di peringkat ketujuh. Gelandang idaman wanita di seluruh dunia, memperoleh upah 4,5 juta euro. Di peringkat kedelapan, ada nama Lassana Diarra dengan 4 juta Euro. Di posisi kesembilan, Pepe, bek tengah yang sering mudah meluap oleh pancingan lawan, dengan 3,8 juta.

Gonzalo Higuain menjadi pemain kesepuluh dengan 3,5 juta Euro permusim. Sementara, Angel di Maria bahkan tak bisa menembus 10 pemain bergaji termahal di klubnya.

Dengan gaji 1,8 juta Euro permusim, ia kalah dari Hamit Altintop yang memperoleh penghasilan 3 juta Euro di waktu yang sama. Padahal, kontribusi si kaki panjang jelas lebih menjanjikan daripada siapa pun di Real Madrid. Umpan lambung khasnya dari tengah lapangan sudah begitu banyak menghasilkan assist brilian.

Berikut 10 Pemain Bergaji Termahal di Real Madrid:

1. Cristiano Ronaldo (11 juta Euro)
2. Kaka (11 juta Euro)
3. Iker Casillas (7,5 juta Euro)
4. Mesut Ozil (5 juta Euro)
5. Karim Benzema (5 juta Euro)
6. Sergio Ramos (4,8 juta Euro)
7. Xabi Alonso (4,5 juta Euro)
8. Lassana Diarra (4 juta Euro)
9. Pepe (3,8 juta Euro)
10. Gonzalo Higuain (3,5 juta Euro)