Jumat, 13 Januari 2012



DEWA NEWS


Dua Tahun, SBY Habiskan Subsidi Rp390 T

Proyeksi konservatif subsidi energi selama pemerintahan SBY-Boediono bisa Rp700 triliun.


Sebuah mobil mewah tengah mengisi premium, bahan bakar bersubsidi di Jakarta, beberapa waktu lalu. (VIVAnews/ Muhamad Solihin)
BERITA TERKAIT

"Namun realisasi BBM justru 3,3 persen lebih besar dari kuota yang telah ditetapkan oleh APBN-P 2011," kata Anggito, dalam konferensi pers Evaluasi Subsidi dan Kebijakan Pengurangan Subsidi BBM 1 April 2012, Freedom Institute, di Wisma Proklamasi, Jumat, 13 Januari 2012.

Subsidi energi, BBM dan listrik, kata Anggito, meningkat dua kali lipat dari Rp140 triliun pada 2010 menjadi sekitar Rp250 triliun di 2011 atau telah mencapai total Rp390 triliun dalam dua tahun. "Proyeksi konservatif pengeluaran subsidi energi selama pemerintahan SBY dalam Kabinet Indonesia Bersatu II minimum Rp700 triliun," katanya.

Pemerintah, lanjut Anggito, dan DPR telah membuat keputusan mengenai pembatasan premium bersubsidi dalam APBN 2012. Penjelasan pasal 7 ayat 4 Undang Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang APBN 2012 mengamanatkan pemerintah melakukan pembatasan premium untuk roda empat milik pribadi di Jawa dan Bali mulai 1 April 2012.

"Kebijakan yang tepat dan penting ini, sayangnya tidak didahului dengan kajian dan perencanaan yang matang serta kompensasi terhadap dampak yang diakibatkan," ujarnya.

Pemerintah, lanjut Anggito, cenderung ragu mengenai kesiapan ekonomi pemberlakuan pengalihan premium ke pertamax di Jawa dan Bali serta persiapan infrastruktur untuk bahan bakar gas baik itu CNG maupun LVG sebagai alternatif.

"Di sisi positifnya, rencana pembatasan ini akan melepaskan tekanan berat anggaran pemerintah," kata dia.

Jumlah mobil pribadi, kata Anggito, di Jawa dan Bali mencapai delapan juta kendaraan, dengan konsumsi premium Jawa-Bali mencapai 20 juta KL atau 80 persen dari konsumsi premium nasional. Sementara 53 persen terdiri dari mobil pribadi yang menggunakan premium.

Anggito menjelaskan, dengan asumsi jumlah mobil tidak tumbuh besar pada 2012, maka konsumsi premium kendaraan pribadi akan mencapai 10,6 juta KL. Untuk itu, jika dilaksanakan sesuai rencana dan tepat waktu, penghematan yang dapat dicapai pemerintah dengan harga keekonomian premium Rp8.200 per liter adalah Rp30 triliun.

"Penghematan ini sekitar 20 persen dari anggaran pemerintah untuk subsidi BBM di 2012," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar