Sabtu, 18 Februari 2012

DEWA NEWS

Bikin Oscilloscope Pakai Laptop

osci-01

Osiloskop (oscilloscope) adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Suatu rangkaian khusus di dalam osiloskop membuat sinyal terlihat bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.
Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik. Selain amplitudo sinyal, osiloskop dapat menunjukkan distorsi, waktu antara dua peristiwa (seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik) dan waktu relatif dari dua sinyal terkait.

Umumnya bentuk Osiloskop seperti ini..

Osiloskop jaman sekarang menggunakan layar LCD berwarna, yang dapat menampilkan grafis yang lebih baik.


Bikin Sendiri Osiloskop Menggunakan Laptop

Suatu ketika saya membutuhkan osiloskop untuk keperluan melihat seberapa besar kerutan (ripple) tegangan pada kelistrikan di mobil. Sistem pengapian, putaran alternator, kedipan lampu high-beam, dan lain-lain umumnya mengeluarkan noise atau kerutan tegangan, Nah, ini yang mau dicari tau, seberapa besar noise-noise tersebut, dan sebagainya.
Osiloskop adalah tools yang sangat mahal, dan umumnya hanya digunakan di laboratorium elektronika/listrik.
Akhirnya saya menemukan aplikasi untuk menjadikan laptop / PC sebagai Osiloskop dengan bantuan beberapa komponen sebagai antarmuka (interface) nya.
Komponen yang digunakan sangat sederhana dan sangat murah!..

Hanya memerlukan:
  • Resistor 22K ohm : 2 buah
  • Resistor 82K ohm : 2 buah
  • Potensiometer 50K Linear : 1 buah + Knop pemutarnya
  • Kabel Shield Stereo : 1 meter
  • Jack Stereo 3.5mm : 1 buah
  • Terminal Tester


Ini skema elektronika nya…

Keterangan skema:
  • Resistor 22K berfungsi sebagai batas pengaman tegangan yang masuk ke soundcard Laptop.
  • Potensiometer berfungsi sebagai penahan tegangan masuk, apabila tegangan yang digunakan lebih dari 5volt, maka potensiometer perlu di geser agar soundcard tidak rusak akibat kelebihan tegangan input.
  • Gunakan kabel audio terselubung (Shielded Wire) agar dapat terlindung dari sinyal / induksi dari sekitar kabel tersebut.

Rangkaian setelah disolder..


Box kecil dipilih sebagai kemasan unit interface ini.


tampak bagian dalam setelah komponen dipasang..


Di sekrup rapih…



Jadi deh…


Merakit Kabel Jack..






Sip.. selesai sudah… tinggal di test..


Saya gunakan Laptop yang ada LINE-IN/MIC inputnya..


Masukkan Jack Stereo ke LINE-IN/MIC




APLIKASI OSILOSKOP

Aplikasi yang digunakan adalah ZELSCOPE, yang bisa di download di www.zelscope.com .
Aplikasi ini Trial-14hari, yang dapat di beli dengan harga tidak lebih dari seratus ribu rupiah ($9.95 USD).


Osiloskop siap digunakan!!
ini hasil test beberapa sinyal, antara lain listrik dari charger handphone, charger laptop, baterai biasa, dan lain-lain..

contoh sinyal listrik yang nyaris sempurna rata tanpa noise..


Contoh noise dari charger/adaptor laptop..


Contoh sinyal dari charger handphone (sinyal gigi gergaji)


Contoh noise tegangan..






Cihuy… akhirnya bisa punya osiloskop sendiri!!

Sharing: Pasang Accu Tambahan (motor)

  DEWA NEWS

 Sharing: Pasang Accu Tambahan (motor)

dualaccu-00
Pada artikel ini saya ingin berbagi pengalaman seputar pasang accu tambahan di sepeda motor.
Diawali dari keinginan mengganti lampu standar motor saya, dari lampu Halogen HS1 (mirip H4) dengan lampu HID model H4.
Motor yang saya gunakan adalah motor injection yang kelitrikan lampu nya menggunakan jenis DC, ciri khas nya, kalau grip gas diputar, lampu tetap menyala stabil, terang nya tidak berubah saat putaran mesin berubah-ubah.




Rangkaian set lampu HID yang terdiri dari Bohlam HID H4 (hi-lo), Ballast 35watt, Relay Unit (untuk mengatur low-beam dan high-beam), dan sikring.



ARRGHH… BERMASALAH!

Setelah dicoba pakai, ternyata lampu set HID menyedot listrik cukup besar, sehingga saat motor dipakai di siang hari yang panas terik juga macet, ketika Radiator Fan menyala, maka kelistrikan motor menjadi terganggu, hingga indikator Check Engine pada Instrument Cluster menyala, dan Jarum RPM tidak bekerja (mati).



Ternyata ketika lebih teliti membaca spesifikasi pada body Ballast HID tersebut, tertulis arus yang disedot bisa mencapai maksimal hingga 6 Ampere. ( I in Max < 6A)



Jika melihat Accu standar si motor ini adalah hanya 3 Ampere… jelas saja kurang daya.


GANTI ACCU..

Saya coba mengganti accu standar yang 12V 3Ah dengan yang lebih besar, yang kebetulan ukuran panjang x lebar nya sama, hanya berbeda di tinggi nya saja, yaitu dengan accu ukuran 12V 6Ah yang digunakan untuk motor Suzuki Satria FU.



ARRGHH… MASIH BERMASALAH!

Ketika menggunakan motor di siang hari (lampu selalu menyala), ternyata saat di situasi lalu lintas sangat macet dan cuaca panas terik, masalah yang di atas kembali terjadi,.. saat Radiator Fan berputar untuk mendinginkan radiator, lampu HID menjadi berkelip, RPM mati dan Indikator Check Engine menyala…
Wah… harus double accu  nih..

ARRGHH… MASIH TETAP BERMASALAH!

Double accu dengan cara langsung di parallel ternyata tidak menyelesaikan masalah, Perlu ada trick khusus untuk menjaga sistem kelistrikan motor tidak terganggu oleh asesoris tambahan (Lampu HID) ini.

[ www.saft7.com - automotive tips and sharing ]

SOLUSI, PAKAI DIODA

Saya coba cari dioda yang banyak dijual di toko elektronik dengan ampere disesuaikan ukuran accu. Saya pilih Dioda 6Ampere, dengan harga hanya seribu rupiah saja.
Dioda berfungsi untuk membuat asesoris dan accu tambahan tidak mengganggu sistem kelistrikan motor, namun accu tambahan tetap akan di Charge (diisi) oleh sistem charging motor, tanpa merubah sistem kelistrikan motor itu sendiri.




Berikut skema pemasangan dua accu dengan dioda.




Dirakit dalam bentuk kabel dengan terminal ring untuk dipasang di kedua accu.


[ www.saft7.com - automotive tips and sharing ]

Pemasangan pada motor saya..  accu tambahan saya pasang posisi tidur, karena tidak ada tempat lagi untuk accu tersebut. Accu yang saya gunakan jenis Gel, yang tidak bermasalah jika diposisikan tidur seperti foto di bawah.




SUKSES!!

Akhirnya dengan ditambahkan dioda pada pemasangan accu tambahan, hingga 2 bulan pemakaian dalam kondisi cukup parah (macet, panas terik), motor saya tidak mengalami masalah kurang daya listrik lagi. HID pun menyala sepanjang motor berjalan…
Semoga memberikan inspirasi.

Voltage Stabilizer untuk Mobil dan Motor

 

DEWA NEWS

Voltage Stabilizer untuk Mobil dan Motor

SAFT7 - detikOto
Jakarta - Di toko aksesoris mobil ada alat yang dapat membuat tegangan listrik pada sistem kelistrikan mobil menjadi stabil dan lebih baik. Alat itu sering disebut Voltage Stabilizer. Ada beberapa merek terkenal seperti Pivot, HKS, dan sebagainya dengan banderol harga yang cukup mahal.

Umumnya mereka mengklaim dapat meningkatkan performa kendaraan (power dan torsi bertambah), lampu menjadi lebih terang, memperbaiki kualitas sound system, memperpanjang usia aki, hingga dapat menghemat bahan bakar.

Untuk membuktikan itu semua perlu pengujian khusus, dengan membandingkan beberapa produk dari beberapa merek, dilakukan dengan dynotest hingga uji jalan dengan rute dan kondisi lalu lintas yang sama, bila perlu di dalam suatu track khusus. Pada artikel ini, saya tidak membahas pembuktian performa alat tersebut, tetapi untuk sharing Bikin Sendiri Voltage Stabilizer.
Bikin Sendiri Voltage Stabilizer
Setelah ‘googling’, akhirnya mendapatkan beberapa model skema elektronik Voltage Stabilizer. Komponennya pun mirip sekali dengan yang digunakan oleh merek-merek terkenal tadi. Tidak ada salahnya juga ingin membuatnya sendiri. Setelah dihitung-hitung, ternyata harga komponennya tidak lebih dari Rp 75.000,- saja.

Untuk PCB bisa dengan membuat sendiri (digambar dan di etsa) atau menggunakan PCB universal. Saya menggunakan PCB universal karena hanya untuk saya buat 1 unit saja.

ini skemanya:



Komponen yang digunakan:


  • 4 x 3.300uF / 16volt
  • 4 x 4.700uF / 16volt
  • 5 x 1.000uF / 16volt
  • 8 x 4.7uF / 16volt
  • 1 x 10nF
  • 1 x LED
  • 1 x Resistor 1K ohm
  • PCB Universal
  • Terminal ring 2 set
  • Kabel-kabel

Prinsip Kerja:

Rangkaian ini bekerja sebagai peredam noise voltage, dimana setiap besaran kelompok capacitor meredam noise yang berbeda-beda.

Itu sebabnya digunakan beberapa kelompok capacitor dengan besaran yang berbeda-beda. Semakin kecil nilai Capacitance nya, maka semakin tinggi frequency yang akan diredam dari sistem kelistrikan yang terpasang Voltage Stabilizer ini.

Umumnya cacat / noise voltage itu muncul dari Alternator/generator/magneto dan Sistem pengapian (CDI, dsb), ini yang perlu diperbaiki agar kualitas listriknya menjadi baik.

Voltage Stabilizer berbeda fungsi dengan Capacitor Bank yang biasa digunakan untuk sistem audio mobil, Capacitor Bank berfungsi untuk memperdekat sumber tegangan (aki) supaya tidak drop saat terjadi kejutan daya yang besar secara tiba-tiba dari sound system. (akibat kabel telat menyalurkan daya dari aki).




Ini layout komponen pada PCB tampak atas:



Ini Diagram PCB tampak belakang.
Jika menggunakan PCB universal, gunakan kawat yang cukup tebal untuk menyambung kaki antar komponen.



PCB Universal yang saya gunakan:



Karena PCB Universal yang saya gunakan adalah PCB untuk komponen kecil (seperti IC), maka lubang-lubang yang ada harus diperbesar agar kapasitor mudah dipasang.



;

Saya gunakan bor PCB untuk memperbesar lubang yang akan dipasang kapasitor.



Mulai dengan penyolderan komponen..







Pemasangan komponen dan kawat penyambung sudah selesai..





Komponen yang sudah terpasang, tampak atas.





Penambahan kawat ring untuk pemasangan Terminal kabel.







Terminal ring dipasang pada kabel tebal.







Rangkaian Voltage Stabilizer sudah jadi.




Saya pasangkan casing agar tampak bagus dan rapih.



UJI COBA
Tampak unit sedang akan diuji coba..




PENGUJIAN 1:

Pengujian pertama saya gunakan charger handphone . Ada dua jenis charger yang digunakan, Charger dengan Trafo (tebal) dan Charger dengan rangkaian Switching (tipis)





Charger Trafo (tebal) – TANPA VOLTAGE STABILIZER




Charger Trafo (tebal) – DENGAN VOLTAGE STABILIZER

Terlihat grafik menjadi nyaris rata, gelombang kotak menjadi garis lengkung yang lembut, seperti gelombang sinus.




Charger Switching (tipis) – TANPA VOLTAGE STABILIZER



Charger Switching (tipis) – DENGAN VOLTAGE STABILIZER

Hampir sama dengan charger trafo di atas, gelombang gergaji di atas mampu diredam oleh Voltage stabilizer.



PENGUJIAN 2
Pengujian dilakukan pada Sepeda Motor dengan sistem Injection (Yamaha V-ixion – 150 cc Injection 09/2011). Pada prinsipnya ECU memerlukan sumber listrik yang baik.



Yamaha V-ixion Injection – TANPA VOLTAGE STABILIZER
Terlihat duri-duri tegangan pada kelistrikan standar



Yamaha V-ixion Injection – DENGAN VOLTAGE STABILIZER
Terlihat duri-duri tegangan pada kelistrikan standar dapat diredam oleh Voltage Stabilizer


PENGUJIAN 3
Pengujian berikutnya dilakukan pada Mobil (BMW 528i e39 M52 2.800 cc injection 1997)


BMW 528i Injection – TANPA VOLTAGE STABILIZER
Terlihat duri-duri tegangan pada kelistrikan standar

BMW 528i Injection – DENGAN VOLTAGE STABILIZER
Terlihat duri-duri tegangan pada kelistrikan standar diredam oleh Voltage Stabilizer



Cara Pemasangan pada Kendaraan (mobil/motor), langsung di-paralel dengan Aki



KESIMPULAN:


  • Voltage Stabilizer mampu meredam duri tegangan (spike) yang biasanya ‘noise’ tersebut dihasilkan oleh Alternator maupun sistem pengapian.
  • Sebenarnya pada setiap ECU (engine control unit) di mesin injection, sudah ada rangkaian Voltage Stabilizer atau peredam Noise tegangan untuk mengamankan sistem ECU itu sendiri, jadi pemasangan Voltage Stabilizer ini tidak banyak pengaruhnya kepada ECU.
  • Voltage Stabilizer mampu meredam noise tegangan yang mengganggu Sistem Audio, seperti bunyi storing, denging, dsb.




;

Sumber referensi:



( ddn / ddn )
Redaksi: redaksi[at]detikoto.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com



Foto Lainnya

img
fb folback